Mayoritas pemain billiard menyukai rasa kayu alami di bridge hand mereka. Karena kayu alami tidak lengket sehingga bisa meluncur mulus di sela jari-jari saat mengayunkan stick. Pada stick yang diproduksi dengan baik biasanya produsen telah memproses shaft sedemikian rupa dan dihaluskan dengan amplas super halus sehingga pada awal pemakaian terasa sangat mulus.
Namun seiring waktu berjalan shaft akan mulai terasa lengket akibat sering dipakai. Tumpukan debu, kapur, bedak dan keringat mulai menumpuk menutupi pori kayu. Kemudian berbagai metode dan bahan pembersih dipraktekkan oleh pengguna stick untuk membersihkannya.
Banyak yang membersihkan shaft dengan menggunakan amplas. Tetapi cara ini sangatlah tidak aman karena secara perlahan akan menggerus kayu sehingga diameter shaft bisa mengecil, mengakibatkan shaft kecil sebelah, tidak rata, bengkok, patah, pecah atau terbelah. Hal tersebut rentan terjadi pada shaft bertipe laminated yang berlapis-lapis dan atau jika shaft tersebut hollow (kosong/berongga di dalamnya untuk mengurangi defleksi).
Ada pula saatnya mengamplas menjadi suatu keharusan yakni jika tumpukan kotoran sudah terlalu tebal, namun mesti tetap dilakukan dengan perhatian khusus. Pengamplasan harus dilakukan dengan kertas pasir super halus, grit 2000 ke atas, yang biasanya digunakan untuk proses finishing cat automotif. Harus diperhatikan juga pengamplasan hanya membuang lapisan kotoran paling atas dan tidak mengenai lapisan kayu shaft.
Sebagai pengganti amplas yang bersifat abrasive (menggerus) banyak orang mencoba material lain untuk menggosok shaft antara lain dengan bahan kulit, cardboard (semacam kertas kardus, biasa digunakan pada kantong belanjaan), kain microfiber (lap kendaraan), bahkan selebaran uang kertas.
Metode lain yang biasa digunakan untuk membersihkan shaft adalah dengan menggunakan cairan pembersih. Ada yang menggunakan cairan yang dijual khusus, ada pula yang menggunakan cairan alternatif seperti sabun, minyak kayu putih, bensin, thiner, cairan pembersih tangan dan lainnya.
Dari banyak cara di atas, manakah yang paling baik?
MEMBERSIHKAN SHAFT YANG BAIK, MURAH DAN AMAN
Yang paling utama adalah shaft harus rutin dibersihkan sebelum tumpukan kotoran terlanjur menjadi tebal sehingga harus dilakukan pengamplasan. Idealnya shaft dibersihkan setiap habis digunakan, atau minimal 1-2 minggu sekali. Jangan biarkan kotoran lengket terlalu lama sampai berminggu-minggu sehingga sulit dibersihkan.
Ada dua catatan khusus yang harus diperhatikan dalam membersihkan shaft
berbahan kayu. Pertama, jangan pernah menggunakan zat apapun yang banyak
kandungan air, karena air adalah musuh alami kayu. Kedua, harus diketahui bahwa apapun benda atau material yang digunakan untuk
menggosok shaft, dipastikan sedikit-banyak partikel dari zat atau material tersebut akan menempel pada kayu shaft dan membentuk lapisan baru lainnya.
Dari situs resmi Predator dituliskan bahwa untuk membersihkan shaft produk mereka jangan menggunakan material atau zat keras karena dapat merusak, cukup dengan menggunakan cairan alkohol. Mengapa alkohol? Karena cairan alkohol cepat kering jika terkena udara sehingga tidak meresap masuk atau tertinggal lengket pada kayu yang bisa mengakibatkan kerusakan. Gunakan alkohol murni di atas 70% yang murah dan mudah didapat bebas. Semakin tinggi kadar alkohol maka semakin bagus karena semakin cepat pula mabok, ehm, maksudnya mengering.
Siapkan juga tisu karena material tisu sendiri terbuat dari serat kayu sehingga aman jika ada partikel tisu tersebut tertinggal pada kayu shaft.
Pertama-tama basahi tisu dengan alkohol, kemudian balutkan tisu tersebut pada bagian batang shaft yang berdiameter paling besar dan genggam dengan erat. Mulai lakukan gerakan memutar shaft seperti memutar baut dengan satu tangan, sementara tangan lainnya tetap menggenggam tisu. Perlahan-lahan gerakkan tangan yang menggenggam tisu ke arah ujung shaft yang berdiameter lebih kecil. Perlu diingat dalam melakukan proses ini mulailah dari bagian terbesar shaft menuju bagian ujung terkecil tempat ferrule dan tip berada. Jika dilakukan secara terbalik maka kotoran dari bagian shaft yang lebih kecil akan tertumpuk pada bagian shaft yang lebih besar. Ulangi beberapa kali hingga shaft benar-benar bersih.
Umumnya dalam melakukan proses pembersihan kebanyakan orang menghindari bagian ferrule dan tip karena ada material ferrule yang daya resistensinya sangat rendah terhadap cairan-cairan pembersih sehingga bisa meleleh, sedangkan jika terkena tip maka akan jadi lembab dan lama-kelamaan akan membuat tip menjadi keras. Dengan menggunakan alkohol hal ini bisa diminimalisir asalkan langsung dilap kering segera setelah proses pembersihan selesai.
Demikian cara pembersihan shaft stick billiard. Semoga memberi informasi dan menambah pengetahuan kita semua.
Dipersilakan bagi yang ingin copas tulisan ini asal jangan lupa cantumkan sumber. Terima kasih.
Rajasa21 Billiard
10/3/18
9/4/18
LAMINATED VS SOLID SHAFT
PERBEDAAN
Solid Shaft adalah shaft yang terbuat dari satu batang kayu utuh sementara Laminated Shaft terbuat dari banyak kayu yang dibelah kecil menjadi beberapa bagian kemudian disatukan dan direkatkan kembali menjadi sebatang kayu utuh.
ALASAN DICIPTAKAN LAMINATED SHAFT
Tidak mudah mencari kayu yang kualitas seratnya bagus dan selalu serupa dalam jumlah besar. Kayu yang bagus untuk shaft adalah yang berserat lurus memanjang dan tidak terdapat mata kayu di dalamnya sehingga berat, kekerasan dan tingkat kelenturannya sama di semua sisi. Oleh sebab itu stick akan melenting secara konsisten saat kontak dengan bola terlepas dari sisi mana stick menghadap saat kamu memegangnya. Jika serat kayu jelek dan tidak searah maka lentingan akan tidak konsisten. Bisa jadi shaft akan melenting hebat saat menghadap sisi tertentu, sementara saat kamu memutar stick di genggaman menghadap sisi berlawanan shaft jadi tidak melenting sama sekali. Kayu yang tidak konsisten arah seratnya seiring waktu juga akan mudah bengkok secara alami (warpage).
Oleh karena alasan di atas produsen mulai mencari solusi untuk dapat memproduksi stick dengan konsistensi dan karakteristik identik secara masal. Dengan membelah kayu menjadi beberapa bagian dan menyatukannya kembali maka bisa dihasilkan sebatang kayu yang seratnya kurang-lebih sama dan searah di setiap sisinya. Biaya produksi sebenarnya juga jauh lebih murah karena hanya menggunakan potongan-potongan kayu tanpa harus melakukan seleksi ketat dan teliti yang memakan waktu lama untuk menemukan kayu utuh yang berkualitas baik.
Di luar sana produsen stick billiard berlomba-lomba membuat beraneka laminated shaft mulai dari 2 potongan kayu, 4, 8, 10, puluhan hingga ratusan lapisan yang tentu saja membuat harga melambung tinggi. Padahal nyatanya semakin banyak lapisan maka akan semakin mudah, murah dan cepat proses pencarian material kayu.
MANA YANG LEBIH BAIK?
Lagi-lagi jawabannya relatif.
Tetapi jika kami harus memilih tentu lebih memilih kayu solid berkualitas baik hasil ciptaan alam dibanding laminated buatan manusia yang dalam beberapa kasus perekatnya bisa terlepas dan membuat shaft terbelah khususnya jika sering digunakan untuk memukul dengan keras ataupun akibat shaft sering di amplas (biasanya saat dikecilkan atau dibersihkan).
Namun mencari solid shaft berkualitas memerlukan ketelitian dan pengetahuan tentang kayu yang mumpuni. Dua stick dengan seri dan merk yang serupa belum tentu memiliki dua shaft dengan kualitas serat yang sama pula.
Berbeda dengan production cue, beberapa custom cue maker menyeleksi kayu dengan teliti dan digantung berbulan-bulan hingga bertahun-tahun dengan bantuan proses oven sampai kayu benar-benar mengering dan mengeras sempurna sehingga tidak akan mengalami pembengkokan alami di kemudian hari. Inilah alasan harga custom cue bisa membengkak luar biasa.
Stick berkayu utuh yang bagus biasanya dibuat melalui proses perautan dan pembubutan secara bertahap. Dikecilkan belasan hingga puluhan kali dari diameter kayu awal sampai perlahan mencapai diameter yang diinginkan. Produsen yang baik akan melakukan proses ini dalam produksinya seperti brand merk Players yang mencantumkan hal tersebut dalam deskripsi produknya. Contoh proses pembuatan shaft yang buruk adalah yang langsung dikecilkan saat itu juga dari diameter material kayu awal menjadi diameter produk akhir, yang seperti ini memperbesar persentase terjadinya bengkok dikemudian hari karena tiap lapisan serat belum memiliki waktu yang cukup untuk melepaskan tegangan secara sempurna sehingga proses stress relieve ini malah terjadi setelah shaft itu selesai dibuat.
Jadi apakah laminated shaft lebih baik daripada solid shaft? Jika memang sulit menemukan solid shaft berkualitas baik sementara dana tidak memungkinkan untuk memesan custom shaft, maka laminated shaft adalah solusi sempurna.
Semoga bisa membantu teman-teman dalam memilih stick billiardnya.
Dipersilakan bagi yang ingin copas tulisan ini asal jangan lupa cantumkan sumber. Terima kasih.
Rajasa21 Billiard
Solid Shaft adalah shaft yang terbuat dari satu batang kayu utuh sementara Laminated Shaft terbuat dari banyak kayu yang dibelah kecil menjadi beberapa bagian kemudian disatukan dan direkatkan kembali menjadi sebatang kayu utuh.
ALASAN DICIPTAKAN LAMINATED SHAFT
Tidak mudah mencari kayu yang kualitas seratnya bagus dan selalu serupa dalam jumlah besar. Kayu yang bagus untuk shaft adalah yang berserat lurus memanjang dan tidak terdapat mata kayu di dalamnya sehingga berat, kekerasan dan tingkat kelenturannya sama di semua sisi. Oleh sebab itu stick akan melenting secara konsisten saat kontak dengan bola terlepas dari sisi mana stick menghadap saat kamu memegangnya. Jika serat kayu jelek dan tidak searah maka lentingan akan tidak konsisten. Bisa jadi shaft akan melenting hebat saat menghadap sisi tertentu, sementara saat kamu memutar stick di genggaman menghadap sisi berlawanan shaft jadi tidak melenting sama sekali. Kayu yang tidak konsisten arah seratnya seiring waktu juga akan mudah bengkok secara alami (warpage).
Oleh karena alasan di atas produsen mulai mencari solusi untuk dapat memproduksi stick dengan konsistensi dan karakteristik identik secara masal. Dengan membelah kayu menjadi beberapa bagian dan menyatukannya kembali maka bisa dihasilkan sebatang kayu yang seratnya kurang-lebih sama dan searah di setiap sisinya. Biaya produksi sebenarnya juga jauh lebih murah karena hanya menggunakan potongan-potongan kayu tanpa harus melakukan seleksi ketat dan teliti yang memakan waktu lama untuk menemukan kayu utuh yang berkualitas baik.
Di luar sana produsen stick billiard berlomba-lomba membuat beraneka laminated shaft mulai dari 2 potongan kayu, 4, 8, 10, puluhan hingga ratusan lapisan yang tentu saja membuat harga melambung tinggi. Padahal nyatanya semakin banyak lapisan maka akan semakin mudah, murah dan cepat proses pencarian material kayu.
MANA YANG LEBIH BAIK?
Lagi-lagi jawabannya relatif.
Tetapi jika kami harus memilih tentu lebih memilih kayu solid berkualitas baik hasil ciptaan alam dibanding laminated buatan manusia yang dalam beberapa kasus perekatnya bisa terlepas dan membuat shaft terbelah khususnya jika sering digunakan untuk memukul dengan keras ataupun akibat shaft sering di amplas (biasanya saat dikecilkan atau dibersihkan).
Namun mencari solid shaft berkualitas memerlukan ketelitian dan pengetahuan tentang kayu yang mumpuni. Dua stick dengan seri dan merk yang serupa belum tentu memiliki dua shaft dengan kualitas serat yang sama pula.
Berbeda dengan production cue, beberapa custom cue maker menyeleksi kayu dengan teliti dan digantung berbulan-bulan hingga bertahun-tahun dengan bantuan proses oven sampai kayu benar-benar mengering dan mengeras sempurna sehingga tidak akan mengalami pembengkokan alami di kemudian hari. Inilah alasan harga custom cue bisa membengkak luar biasa.
Stick berkayu utuh yang bagus biasanya dibuat melalui proses perautan dan pembubutan secara bertahap. Dikecilkan belasan hingga puluhan kali dari diameter kayu awal sampai perlahan mencapai diameter yang diinginkan. Produsen yang baik akan melakukan proses ini dalam produksinya seperti brand merk Players yang mencantumkan hal tersebut dalam deskripsi produknya. Contoh proses pembuatan shaft yang buruk adalah yang langsung dikecilkan saat itu juga dari diameter material kayu awal menjadi diameter produk akhir, yang seperti ini memperbesar persentase terjadinya bengkok dikemudian hari karena tiap lapisan serat belum memiliki waktu yang cukup untuk melepaskan tegangan secara sempurna sehingga proses stress relieve ini malah terjadi setelah shaft itu selesai dibuat.
Jadi apakah laminated shaft lebih baik daripada solid shaft? Jika memang sulit menemukan solid shaft berkualitas baik sementara dana tidak memungkinkan untuk memesan custom shaft, maka laminated shaft adalah solusi sempurna.
Semoga bisa membantu teman-teman dalam memilih stick billiardnya.
Dipersilakan bagi yang ingin copas tulisan ini asal jangan lupa cantumkan sumber. Terima kasih.
Rajasa21 Billiard
Subscribe to:
Posts (Atom)